Tuesday, May 6, 2008

Umat Islam Harus Melawan Kemiskinan

Umat Islam Harus Melawan Kemiskinan
Rabu, 30 April 2008

SAWAHLUNTO--Umat Islam harus melawan kemiskinan yang masih menjadi musuh utama negeri ini. Memerangi kemiskinan adalah bagian dari ajaran agama Islam. ''Jihad melawan kemiskinan adalah jihad besar. Kemiskinan harus dilawan,'' kata Menteri Sosial, Bachtiar Chamsyah, di depan masyarakat Sawahlunto, Sumatra Barat, Senin (28/4).

Bachtiar menjelaskan agama Islam mengajarkan bahwa tangan di atas lebih mulia daripada tangan di bawah. Menjadi miskin membuat seseorang dilecehkan. ''Agama Islam mengajarkan bahwa kemiskinan itu dekat dengan kekhufuran. Karena itu, kita harus bersama-sama memberantas kemiskinan,'' kata Bachtiar.


Memberantas kemiskinan, menurut Mensos, tidak bisa dilakukan hanya dengan berpangku tangan. Islam mengajarkan tidak cukup hanya berdoa untuk mengatasi masalah itu. ''Kemiskinan harus dilawan dengan kerja keras. Kita jangan gampang menyerah. Kita juga harus berhemat, jangan sampai lebih besar pengeluaran dari pendapatan,'' kata Bachtiar yang juga ketua Majelis Pertimbangan Pusat Partai Persatuan Pembangunan itu.

Mensos mengungkapkan, kemiskinan tidak hanya menjadi masalah di Indonesia, tapi juga dunia. Namun, berbeda dengan sejumlah negara lain, kendati jumlah penduduk miskin di Indonesia masih sebanyak 37,1 juta, namun menurutnya tidak terjadi bencana kelaparan akibat kemiskinan. Hal itu menurutnya, selain didukung oleh sumber daya alam juga kepribadian bangsa Indonesia yang suka menolong.

Untuk mengatasi kemiskinan, ungkapnya, pemerintah melaksanakan program-program berupa bantuan untuk memberdayakan dan memperkuat rakyat agar dapat bekerja. ''Bantuan itu tidak untuk mendorong masyarakat menjadi pemalas. Justru untuk memberdayakan masyarakat agar kuat.

Rumah gakin
Dalam kesempatan tersebut, Mensos menyerahkan bantuan pembangunan rumah untuk keluarga miskin (gakin) di Kota Sawahlunto. Jumlah rumah yang akan dibangun mencapai 100 rumah dengan total bantuan Rp 1 miliar. Selain itu, diserahkan pula bantuan untuk kelompok usaha bersama (KUBE) sebesar Rp 1 miliar. Dana ini diperuntukkan bagi 50 KUBE dengan masing-masing kelompok mendapat Rp 20 juta.

''Saya berharap bantuan ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat,'' kata Bachtiar. Departemen Sosial juga menyerahkan bantuan untuk pemugaran makam pahlawan nasional, Muhammad Yamin, di Kecamatan Talawi, Sawahlunto. Menurut rencana, nantinya kompleks makam ini akan dilengkapi mushala dan perpustakaan yang ada saat ini ditingkatkan fungsinya.

Sementara itu, Wali kota Sawahlunto, Amran Nur, mengatakan sebelumnya 80 persen penduduk Kota Sawahlunto amat bergantung pada tambang batubara. Seiring ditutupnya tambang tersebut, pemkot berusaha menjadikan daerahnya sebagai daerah wisata tambang. Sedangkan, bantuan KUBE akan dialokasikan untuk mengembangkan tanaman coklat, karet, dan nilam juga ternak sapi. Sawahlunto berharap menjadi pemasok sapi di Sumbar. sbt

Sumber:www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=332178&kat_id=6&kat_id1=&kat_id2=

No comments: